Profil Relawan TIK Pasuruan

Sejarah Berdirinya Relawan TIK Pasuruan

Pada Bulan September 2017, Relawan TIK Jawa Timur yang di ketuai oleh Novianto Puji Raharjo, S.Kom., M.I.kom menggagas terbentuknya Relawan TIK Pasuruan. Gagasan ini muncul karena di Pasuruan belum terbentuk relawan TIK pada periode kepemimpinan beliau. Meskipun dulu pernah ada pelantikan Relawan TIK Pasuruan namun kegiatannya fakum dan bubar dengan sendirinya. Melalui momen KIM Ke-9 yang di gelar di Candra Wilwatikta Pandaan, mulai ada inisiasi membentuk kembali dan menghidupkan kembali Relawan TIK Pasuruan yang diwakili oleh beberapa anggota.

Dari situlah demi mencapai Visi Masyarakat Informasi, Relawan TIK Jatim tidak dapat berjalan sendirian. Perlu dibangun sinergi dengan daerah sehingga dapat bekerja sama mencapai visi tersebut.

  • Visi, Misi dan Tujuan Relawan TIK Pasuruan
  • Visi

Menjadikan Relawan TIK sebagai pribadi, sekaligus warga masyarakat unggulan, yang siap siaga mengemban misi sosial, kemasyarakatan dan kemanusiaan bagi pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan/ penguasaan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi untuk kemaslahatan masyarakat dan kemajuan bangsa.

  • Misi
    • Menghimpun dan membina potensi Relawan TIK dalam satu wadah yang terorganisir, untuk mencapai efisiensi, manfaat dan efektivitas kegiatan secara optimal;
    • Mempersiapkan kader-kader Relawan TIK secara intelektual, pribadi dan sosial serta moral khususnya di bidang TIK sebagai unsur generasi  penerus pembangunan dan perjuangan bangsa;
    • Mengusahakan secara bersama-sama agar tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun kebijakan, landasan program dan rencana kegiatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi guna ikut serta mengarahkan kemajuan masyarakat;
    • Menjalin koordinasi, kerjasama, kolaborasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan serta pihak lain dalam masyarakat, agar sinergis dan saling menguntungkan dalam mendayagunakan sumberdaya TIK untuk pembangunan berkelanjutan dengan keberpihakan jender, aksi afirmatif bagi minoritas, netral teknologi serta ramah lingkungan.
  • Tujuan
  • Internal (mikro) menyiapkan anggota dalam penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan individual maupun kerjasama kelompok guna menyelenggarakan tugas-tugas edukasi sosial, pemberdayaan maupun kegiatan insidental;
  • Organisasional (meso) menjadikan Relawan TIK sebagai sebagai satuan yang mampu bereaksi cerdas, tanggap, bergerak cepat serta bertindak cermat dalam menjalankan tugasnya;
  • Nasional (makro) berkontribusi dan partisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan, kemasyarakatan serta berperan dalam tugas kemanusiaan, dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan TIK bagi kemaslahatan masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia.
  • Program Kerja Relawan TIK PasuruanSosialisasi dan Edukasi Masyarakat

Ini merupakan tugas pokok dari Relawan TIK Pasuruan. Edukasi dan Sosialisasi pemanfaatan dan pembelajaran TIK ini ditujukan agar masyarakat dapat memanfaatkan TIK untuk pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas hidupnya dalam rangka menuju Masyarakat Indonesia yang Informatif.

  • Organisasi dan Keanggotaan

Untuk penguatan organisasi maka Relawan TIK Pasuruan melakukan pendaftaran ke Kementerian Hukum dan HAM serta membentuk kepengurusan daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten kota. Termasuk melakukan pendaftaran terbuka dan pendataan

  • Penguatan Kapasitas Relawan TIK

Penyusunan Standar Kompetensi, pengembangan modul-modul pelatihan dan pembekalan untuk para Relawan dilakukan untuk menguatkan kapasitas Relawan TIK yang akan terjun ke masyarakat

  • Membangun Kemitraan

Relawan TIK tidak mungkin sanggup berjalan sendiri, oleh karena itu perlu dibangun kemitraan dengan berbagai pihak seperti pemerintah, perguruan tinggi dan sekolah, swasta, komunitas TIK dan pihak-pihak lain agar dapat bersinergi untuk dapat memanfaatkan TIK dalam pemberdayaan masyarakat. “Jembatan” juga perlu dibangun untuk dapat menghubungkan para pemangku kepentingan tersebut dan juga para penggiat TIK di Kabupaten Pasuruan.

Platform Kegiatan Relawan TIK Pasuruan

Internet Sehat Go To School

Era Digital adalah media baru yang menyediakan jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer yang dapat membantu dan mempermudah seseorang dalam berkomunikasi jarak jauh. Kehadiran jaringan internet ini pulalah yang memunculkan adanya media-media sosial lainya seperti Facebook , Twitter,  Whatsapp , Instagram dan lain-lain. Disisi lain, kehadiran media Internet juga dapat menimbulkan masalah bagi para penggunanya.

Menurut Kemkominfo dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai sekitar 171,17 juta pengguna sepanjang 2018. Dengan jumlah pengguna internet yang begitu banyak ini, maka sangat diperlukan adanya edukasi yang tepat mengenai internet itu sendiri,  agar pengaruh konten negatif di internet berupa pornografi , perjudian , penipuan , pelecehan, pencemaran nama baik, cyberbullying, berita bohong (hoax) dan kejahatan lainya di dunia maya dapat dihindari.

Untuk itu perlu adanya pemahaman kepada siswa tentang bagaimana berinternet sehat “Cerdas Bermedia Sosial di Era Digital”. Sehingga dampak negative dari penggunaan internet sedini mungkin dapat dihindari.

  • Digital Parenting

Digital parenting adalah pola pengasuhan orang tua disesuaikan dengan kebiasaan anak menggunakan gadget atau perangkat digital. Garis besar dalam digital parenting adalah memberikan batasan yang jelas kepada anak tentang hal-hal yang boleh maupun yang tidak boleh dilakukan saat menggunakan gadget atau perangkat digital.

  • Sagu SaBLOG

Blog adalah sebagai sarana atau media pembelajaran, bahkan dapat digunakan sebagai e-learning. Manfaat yang akan didapat apabila tenaga pendidik mempunyai blog antara lain:

  1. Sebagai media sumber pembelajaran alternatif (e-learning) bagi peserta didik atau pengunjung blog yang tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.
  2. Sebagai sarana komunikasi antara guru dengan siswa melalui dunia maya sehingga pembelajaran lebih luas atau menyeluruh.
  3. Sebagai sarana informasi atau pengumuman kepada siswa.
  • Media Pembelajaran Digital Untuk Pendidikan

Pendidikan Digital merupakan konsep/cara memberikan pelajaran kepada siswa/i dengan menggunakan media multimedia antara lain menggunakan bantuan computer, video, Audio dan visual. Cara belajarnya cukup unik, dimana siswa di beri kesempatan untuk ber-interaksi, berkreasi. Dengan demikian siswa sangat menyukai pelajaran yang di terimanya.Selain itu siswa/i juga dapat belajar di rumah dengan membawakan materi pelajaran yang diberikan oleh seorang guru berupa e-learning dalam bentuk yang interaktif.

Mengapa Harus Pendidikan Digital ?

Di Era globalisasi ini, pendidikan sangatlah penting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.Guru memegang peranan yang sangat penting, karena guru merupakan ujung tombak didalam mendidik anak didiknya menjadi seorang  yang akhli di bidangnya. Untuk mencapai tujuan ini. Maka guru harus memiliki proffessional dan keahlian di bidang masing-masing. dan untuk menuju tujuan ini ,dibutuhkan sarana yang menunjang yaitu pengetahuaan di bidang technology Computer dan cara membuat media pembelajaran berupa e-learning.

  • Branding Sekolah di Era Digital

Brand alias merek bagi sekolah bukan sekedar nama dan lokasi melainkan sebuah identitas untuk dikenal dan dapat dibedakan mutu pelayanannya dari sekolah lain. Karena itu sekolah harus mampu menampilkan proses pelayanan pendidikan melalui atribut kegiatan belajar mengajar yang unik, meliputi mutu KBM, kepuasan belajar siswa, prestasi siswa dan mutu out come). Sekolah juga mampu memberi kesan yang mendalam kepada siswa dan masyarakat tentang manfaat  bersekolah ditempat anda. Siswa dan masyarakat mendapatkan “value” bersekolah  (brand value ), bukan hanya akademik, namun juga daya saing dan akhlak mulia. Sekaligus sekolah dapat membidik “costumer “ yang menjadi target marketnya.

Sekolah yang ingin  bermerk alias memiliki nama,, berupaya  untuk mengelola harapan masyarakat terhadap kemajuan peserta didik,mengenali aneka kecemasan yang dihadapi siswa dan masayarakat sekaligus menemukan solusinya, memberikan hasil nyata kegiatan belajar mengajar nya sehingga masyarakat memiliki kepercayaan, seeing is believing. Termasuk sekolah  dapat menentukan segmentasi “pasarnya “sendiri. Sampai  akhirnya masyarakat memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengingat (brand awareness ) bahwa sekolah anda pantas untuk dipertimbangkan untuk dipilih  bagi kemajuan putra putri mereka.

  • UMKM Go Online

Menjawab kerisauan pelaku UMKM menghadapi era industri 4.0 yang sudah didepan mata dan tidak bisa dihindari lagi maka perlu adanya persiapan yang matang bagi para pelaku UMKM serta mengikuti era yang berkembang saat ini, sehingga ke depan UMKM tidak lagi hanya berkutat pada sistem konvensional tapi sudah ke arah penjualan atau pemesaran digital.

Yang perlu dipahami bagi pelaku UMKM di era digital ini adalah mencari peluang agar hasil yang diharapkan sesuai dengan target. Tentunya semua itu bisa dilakukan dengan cara pengenalan/membranding sebuah produk usahanya agar dikenal oleh masyarakat dan memiliki pangsah pasar yang luas, adalah suatu yang menjadi tuntutan bagi para pelaku UMKM.

Relawan TIK Pasuruan juga ikut mensukseskan program pemerintah yaitu gerakan 100.000 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Go Online, dengan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada penggiat UMKM yang berniat meng-online-kan produknya.

  • Desain Grafis Untuk Bisnis Online

Bisnis Online adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di media internet untuk menghasilkan uang. Seperti halnya sebuah kegiatan bisnis di kehidupan nyata, bisnis online yang di jalankan via Internet ini pun memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan suatu keuntungan.

Untuk menunjang bisnis online tentunya harus lebih kreatif agar tujuan mencari keuntungan lebih tetap sasaran. Salah satunya dengan belajar desain grafis, seorang pelaku bisnis online harus bisa mendesain produknya agar lebih menarik minat dan mempunyai daya jual tinggi di masyarakat.  Desain grafis tidak sekedar hanya membuat desain visual saja menggunakan aplikasi seperti CorelDraw, dll, tapi bagaimana mengemas produk agar lebih menarik.

  • Personal Branding di Era Digital

Di era dunia digital seperti sekarang ini banyak sekali sosial media yang bermunculan. Bagi orang-orang yang memposisikan sosial media sebagai hal yang penting agar melalui media sosial orang-orang banyak bisa mengenali dan dapat mengetahui passion yang dimiliki, hal ini dapat mempermudah Anda untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kesukaan yang sama dengan Anda.

Salah satu contoh dampak positif dari penggunaan sosial media adalah untuk membangun sebuah personal branding. Personal branding memiliki arti sebuah cara memasarkan diri atau imej kita secara individu. Personal branding seringkali dikaitkan dengan suksesnya karier seseorang.

Berdasarkan jati diri yang unik, setiap individu dapat membangun brand-nya secara solid sehingga bergaung di kalangan yang ingin disasar. Langkah ini mengadopsi ilmu marketing dalam membangun brand personal, seperti halnya membangun brand produk. Lalu, apa kunci dari sebuah personal branding yang baik? Tentu saja autentik, membangun dan mengomunikasikan brand secara konsisten, jelas, dan memberikan pengaruh positif terhadap orang lain.

  • Desa Siap Online
  1. Literasi Digital Santri 4.0

Literasi digital adalah sikap dalam penggunaan teknologi digital dan alat komunikasi. Literasi digital bertujuan untuk memberikan wawasan dalam mengakses, mengelola, mengevaluasi informasi, serta berkomunikasi yang baik dalam dunia digital. Literasi digital bagi santri dapat menjadi solusi dalam menekan laju arus informasi yang mengandung kebohongan maupun ujaran kebencian.

Di zaman modern ini, sudah bukan menjadi barang tabu kalau teknologi digital sudah mulai masuk di lingkup pondok pesantren walaupun belum terlalu optimal. Kehadiran teknologi di pesantren diharapkan memberikan manfaat lebih lantaran selain mendapat sentuhan teknologi, para santri juga memiliki pendalaman agama yang baik. Selain itu para santri akan selalu mendapat ide-ide baru untuk mengembangkan bakat-bakat mereka lewat teknologi digital. Dengan kata lain para santri mampu mengembangkan bakatnya lewat teknologi tersebut dengan maksimal. Jadi kesimpulannya literasi digital sangat diperlukan untuk santri di zaman milenial seperti ini.

  1. Siberpedia (Cara Aman Berselancar di Dunia Maya)

Kehadiran teknologi internet di abad modern berdampak besar bagi kemajuan peradaban manusia. Hanya dari depan komputer dan meng-klik mouse saja, seseorang bisa menemukan segala macam pengetahuan, baik yang sifatnya lokal maupun internasional.

Selain bermanfaat untuk menggali informasi, internet juga berguna sebagai sarana atau media hiburan bagi penggunanyasepertiuntuk mendengarkan lagu secara online, menonton video, melakukan chatting dengan teman baru, serta bermain game online.

Dapat dipastikan internet merupakan penemuan yang paling berpengaruh bagi dunia. Sayangnya, kemunculan internet dibarengi dampak negatif yang menyertainya. Salah satu efek negatif ialah munculnya situs-situs porno yang berkeliaran dengan bebas dan siapa saja bisa mengaksesnya.

Saat ini, telepon selular dan komputer menjadi dua hal esensial dalam hidup selain kebutuhan pokok lainnya seperti air, makanan dan tempat tinggal. Akses kepada dua hal ini telah membentuk cara kita berkomunikasi dan melakukan banyak hal. Oleh karena itu ada beberapa tips aman berselancar di dunia maya diantaranya, Gunakan kata sandi unik untuk semua akun dan gadget, Selektif menerima permintaan pertemanan, Lindungi informasi yang sensitif dan pribadi, dan lain-lain.

  1. Technopreneurship

Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis teknologi, yang memiliki wawasan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi terobosan baru untuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat ( +/- 45 Juta orang). Dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswa akan berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaan lapangan-lapangan kerja baru. Semoga dengan munculnya generasi technopreneurship dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global.

  1. Infografis di Era Digital

Menyampaikan informasi secara visual juga sudah dikenal sejak lama, seperti pada zaman manusia purba dimana banyak terdapat lukisan di dalam gua yang menggambarkan suatu kejadian. Penliti mengatakan bahwa penyampaian informasi secara visual memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan teks, karena manusia dapat jauh lebih cepat menangkap informasi yang disampaikan. Salah satu alasannya adalah informasi yang ditangkap secara visual akan diproses sekaligus oleh otak, berbeda dengan informasi yang disampaikan via teks, dimana informasi akan diproses secara linear (dari awal kalimat hingga ke ujung kalimat).

Infografis memiliki banyak manfaat untuk penyampaian informasi. Pada era dimana informasi sangat membludak, para audience memiliki keterbatasan waktu dan energi untuk memahami maupun membaca informasi yang disampaikan. Dengan banyaknya distraction atau pengalihan (pikirkan semua media sosial / game / berita online yang kredibilitasnya diragukan) saat ini consumer attention merupakan aset yang penting. Kita harus berusaha untuk berhasil mendapatkan perhatian dari target audience kita untuk mau memahami apa yang ingkin kita sampaikan. Bagaamana mereka mau memahami informasi yang kita sampaikan jika membaca saja mereka tidak mau? Infografis dengan kekuatan visual yang menarik akan mengurangi barrier/halangan tersebut. People will have much more interest.

Membuat infografis sendiri adalah percampuran antara skill desain, analisis informasi, dan storytelling. Ketiga komponen tersebut adalah kunci dari infografis yang maksimal.